Regangan ruang
Regangan ruang merupakan salah satu reaksi yang terjadi pada molekul senyawa organik. Regangan ruang terjadi akibat adanya tegangan pada struktur atau ikatan dalam molekul. Pada molekul senyawa organik dengan bentuk tetrahedral memiliki sudut ikatan 109,5˚. Sudut ikatan tersebut dapat berubah menjadi lebih besar ataupun lebih kecil dengan adanya regangan dalam struktur senyawa tersebut.
Perubahan sudut ikatan tersebut terjadinya akibat adanya perubahan tegangan dalam ikatan struktur senyawa tersebut. Tegangan antar ikatan dalam suatu senyawa organik dipengaruhi oleh ikatan yang terbentuk antar atom-atom dalam molekul. Atom-atom yang berikatan tunggal akan lebih mudah mengalami regangan karena adanya faktor-faktor tertentu yang menyebabkan terjadinya perubahan tegangan ikatan dan menyebabkan molekul senyawa tersebut bertransformasi menjadi bentuk yang lebih stabil. Perubahan bentuk tersebut menyebabkan terjadinya regangan ruang yang berbeda dari regangan asalnya.
Pada masing-masing simpul karbon memiliki bangun tetrahedral. Regangan ruang dapat terjadi salah satunya karena interaksi antara atom H yang satu dengan atom H yang lainnya didalam struktur senyawa tersebut. Regangan ruang yang terjadi menyebabkan suatu molekul mengalami konformasi untuk mencapai struktur yang stabil, dengan perubahan variasi sudut ikatan pada struktur molekul.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya regangan dalam suatu molekul, yaitu:
1. Kondisi ruang
Kondisi ruang yang tidak stabil menyebabkan suatu molekul mengalami regangan dengan membentuk konformasi baru (kursi atau perahu) dengan perubahan sudut ikatan untuk mencapai struktur yang stabil. Atom-atom dalam molekul terus bergerak untuk menjaga kestabilan strukturnya.
2. Suhu dan tekanan yang tinggi
Adanya suhu dan tekanan yang tinggi terhadap suatu senyawa dapat menyebabkan terjadinya regangan ruang dalam struktur molekul senyawa tersebut. Suhu dan tekanan yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya pemutusan ikatan dalam molekul, dengan putusnya salah satu ikata tersebut menyebabkan struktur molekul tidak stabil dan mengalami regangan ruang dengan perubahan struktur untuk mencapai kestabilan.
3. Interaksi antar atom Hidrogen
Atom-atom hydrogen yang terikat pada atom karbon dalam suatu molekul dapat mengalami interaksi dengan atom hydrogen lain dalam struktur senyawa tersebut. Interaksin antar atom hydrogen ini dapat saja menciptakan atau membentuk ikatan dengan energy tarik menarik yang cukup kuat antar atomnya. Adanya interaksi atom hydrogen ini bias saja menyebabkan terjadinya perubahan struktur yang tidak stabil dalam molekul tersebut dapat menyebabkan terjadinya perubahan sudut ikatan (regangan) yang tidak stabil pula. Sehingga akan terus bergerak untuk mencapai kestabilan.
4. Ikatan antar molekul
Jenis ikatan yang terjadi antar molekul (ikatan tunggal, rangkap dua, atau rangkap tiga) dapat mempengaruhi kestabilan struktur suatu molekul. Molekul yang memiliki ikatan tunggal akan lebih mudah mengalami konformasi dibandingkan dengan ikatan lainnya, sehingga sudut ikatan yang terbentuk semakin besar. Molekul dengan ikatan tunggal memiliki kekuatan ikatan yang lebih rendah dibandingkan dengan ikatan rangkap dua ataupun rangkap tiga, sehingga mudah mengalami konformasi. Molekul dengan ikatan rangkap dua memiliki kekuatan ikatan yang lebih besar sehingga sulit untuk mengalami konformasi. Ikatan ini menyebabkan ikatan suatu molekul lebih bersifat kaku. Hal ini juga terjadi pada struktur dengan ikatan rangkap tiga, namun struktur ini memiliki bentuk yang kurang stabil dan sulit untuk mengalami konformasi membentuk struktur yang lebih stabil.
Adanya tegangan antar ikatan dalam suatu struktur molekul dapat menyebabkan terjadinya regangan pada ikatan antar atomnya. Adanya regangan ruang ini menyebabkan beberapa perubahan sifat dari molekul tersebut seperti keraktifan, keasaman, dan kebasaan suatu molekul. Salah satu contohnya yaitu pada cincin epoksida, dimana epoksida sendiri merupakan senyawa eter siklik dengan cincin yang memiliki tiga anggota. Struktur dasar dari sebuah epoksida berisi sebuah atom oksigen yang diikat pada dua atom karbon berdekatan yang berasal dari hidrokarbon. Tegangan dari cincin dengan tiga anggota ini membuat senyawa epoksida menjadi lebih reaktif dari pada eter asiklik. Reaksi kondensasi aldol dan claisen merupakan salah satu cara untuk mencapai kestabilan dengan membentuk cincin siklik.
Reaksi tersebut merupakan salah satu cara pada suatu molekul untuk mencapai kestabilan, yaitu dengan membentuk struktur atau cincin siklik pada molekulnya. Perubahan bentuk tersebut juga merupakan salah satu dampak yang dihasilkan akibat adanya tegangan pada ikatan antar atom yang tidak stabil dan menyebabkan terjadinya regangan dengan variasi sudut tertentu.
Regangan ruang merupakan salah satu reaksi yang terjadi pada molekul senyawa organik. Regangan ruang terjadi akibat adanya tegangan pada struktur atau ikatan dalam molekul. Pada molekul senyawa organik dengan bentuk tetrahedral memiliki sudut ikatan 109,5˚. Sudut ikatan tersebut dapat berubah menjadi lebih besar ataupun lebih kecil dengan adanya regangan dalam struktur senyawa tersebut.
Perubahan sudut ikatan tersebut terjadinya akibat adanya perubahan tegangan dalam ikatan struktur senyawa tersebut. Tegangan antar ikatan dalam suatu senyawa organik dipengaruhi oleh ikatan yang terbentuk antar atom-atom dalam molekul. Atom-atom yang berikatan tunggal akan lebih mudah mengalami regangan karena adanya faktor-faktor tertentu yang menyebabkan terjadinya perubahan tegangan ikatan dan menyebabkan molekul senyawa tersebut bertransformasi menjadi bentuk yang lebih stabil. Perubahan bentuk tersebut menyebabkan terjadinya regangan ruang yang berbeda dari regangan asalnya.
Pada masing-masing simpul karbon memiliki bangun tetrahedral. Regangan ruang dapat terjadi salah satunya karena interaksi antara atom H yang satu dengan atom H yang lainnya didalam struktur senyawa tersebut. Regangan ruang yang terjadi menyebabkan suatu molekul mengalami konformasi untuk mencapai struktur yang stabil, dengan perubahan variasi sudut ikatan pada struktur molekul.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya regangan dalam suatu molekul, yaitu:
1. Kondisi ruang
Kondisi ruang yang tidak stabil menyebabkan suatu molekul mengalami regangan dengan membentuk konformasi baru (kursi atau perahu) dengan perubahan sudut ikatan untuk mencapai struktur yang stabil. Atom-atom dalam molekul terus bergerak untuk menjaga kestabilan strukturnya.
2. Suhu dan tekanan yang tinggi
Adanya suhu dan tekanan yang tinggi terhadap suatu senyawa dapat menyebabkan terjadinya regangan ruang dalam struktur molekul senyawa tersebut. Suhu dan tekanan yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya pemutusan ikatan dalam molekul, dengan putusnya salah satu ikata tersebut menyebabkan struktur molekul tidak stabil dan mengalami regangan ruang dengan perubahan struktur untuk mencapai kestabilan.
3. Interaksi antar atom Hidrogen
Atom-atom hydrogen yang terikat pada atom karbon dalam suatu molekul dapat mengalami interaksi dengan atom hydrogen lain dalam struktur senyawa tersebut. Interaksin antar atom hydrogen ini dapat saja menciptakan atau membentuk ikatan dengan energy tarik menarik yang cukup kuat antar atomnya. Adanya interaksi atom hydrogen ini bias saja menyebabkan terjadinya perubahan struktur yang tidak stabil dalam molekul tersebut dapat menyebabkan terjadinya perubahan sudut ikatan (regangan) yang tidak stabil pula. Sehingga akan terus bergerak untuk mencapai kestabilan.
4. Ikatan antar molekul
Jenis ikatan yang terjadi antar molekul (ikatan tunggal, rangkap dua, atau rangkap tiga) dapat mempengaruhi kestabilan struktur suatu molekul. Molekul yang memiliki ikatan tunggal akan lebih mudah mengalami konformasi dibandingkan dengan ikatan lainnya, sehingga sudut ikatan yang terbentuk semakin besar. Molekul dengan ikatan tunggal memiliki kekuatan ikatan yang lebih rendah dibandingkan dengan ikatan rangkap dua ataupun rangkap tiga, sehingga mudah mengalami konformasi. Molekul dengan ikatan rangkap dua memiliki kekuatan ikatan yang lebih besar sehingga sulit untuk mengalami konformasi. Ikatan ini menyebabkan ikatan suatu molekul lebih bersifat kaku. Hal ini juga terjadi pada struktur dengan ikatan rangkap tiga, namun struktur ini memiliki bentuk yang kurang stabil dan sulit untuk mengalami konformasi membentuk struktur yang lebih stabil.
Adanya tegangan antar ikatan dalam suatu struktur molekul dapat menyebabkan terjadinya regangan pada ikatan antar atomnya. Adanya regangan ruang ini menyebabkan beberapa perubahan sifat dari molekul tersebut seperti keraktifan, keasaman, dan kebasaan suatu molekul. Salah satu contohnya yaitu pada cincin epoksida, dimana epoksida sendiri merupakan senyawa eter siklik dengan cincin yang memiliki tiga anggota. Struktur dasar dari sebuah epoksida berisi sebuah atom oksigen yang diikat pada dua atom karbon berdekatan yang berasal dari hidrokarbon. Tegangan dari cincin dengan tiga anggota ini membuat senyawa epoksida menjadi lebih reaktif dari pada eter asiklik. Reaksi kondensasi aldol dan claisen merupakan salah satu cara untuk mencapai kestabilan dengan membentuk cincin siklik.
Reaksi tersebut merupakan salah satu cara pada suatu molekul untuk mencapai kestabilan, yaitu dengan membentuk struktur atau cincin siklik pada molekulnya. Perubahan bentuk tersebut juga merupakan salah satu dampak yang dihasilkan akibat adanya tegangan pada ikatan antar atom yang tidak stabil dan menyebabkan terjadinya regangan dengan variasi sudut tertentu.
Terima kasih materinya, sangat bermanfaat, saya ingin bertanya bagaimana jika untuk yang nonsiklik?? Apakah bisa terjadi pula regangan ruang??
BalasHapusTeeimakasih atas materinya, sangat bermanfaat. Saya mau tanya, apakah ikatang rangkap dapat mempengaruhi regangan pada suatu molekul organik?
BalasHapusTerimakasih atas komentarnya.
BalasHapusUntuk struktur dalam bentuk non siklik dapat pula terjadi regangan, namun regangan yang terjadi adalah perubahan panjang ikatan pada atom-atomnya bukan sudut ikatan.
Terimakasih. Ikatan rangkap pada struktur molekul akan mempengaruhi regangan ruang yang terjadi, karena adanya ikatan rangkap pada ikatan antar atom akan membuat ikatan lebih kaku dan sulit untuk melakukan konformasi. Sehingga regangan ruang yang terjadi tidak stabil karena gerakan yang terbatas dan sulit membentuk konformasi yang lebih stabil.
BalasHapusTerimakasih, apa saja faktor penyebab terjafinya regangan ruang mohon penjelasannya
BalasHapusterimakasih, Mana yang lebih stabil antara konformasi kursi dan konformasi perahu?
BalasHapusterima kasih atas penjelasannya Shinta. Namun saya ingin sedikit memberi saran, selain teorinya mungkin bisa ditambahkan juga dengan gambarnya agar bisa lebih dipahami. terima kasih:)
BalasHapusterimakasih atas post nya.. 😊😊😊
BalasHapusTerimakasih, materinya sangat bermanfaat
BalasHapus